HELDNEWS.com - Jakarta -Industri bakery diperkirakan hanya akan tumbuh maksimal 9 persen tahun 2011. "Padahal seharusnya bisa tumbuh lebih tinggi, di atas dua digit atau sekitar 12 persen," kata Ketua Asosiasi Pengusahan Bakery Indonesia (APEBI), Chris Hardijaya yang disampaikan melalui surat elektronik, Kamis (20/1).
Sebagai gambaran, pada 2009, omzet penjualan industri roti mencapai Rp 5 triliun. Menurut Chris, pada 2010, pertumbuhan industri bakery kemungkinan hanya 7 - 7,5 persen. Menurut Chris, faktor penghambat pertumbuhan pada 2011 diantaranya adalah kenaikan harga bahan baku pembuatan roti. "Harga tepung terigu rata-rata naik 8 persen," kata dia. Adapun kenaikan bahan baku seperti gula, minyak sayur atau mentega, coklat dan turunannya berkisar 10-30 persen.
Akibat kenaikan harga sejumlah bahan baku, maka pengusaha terpaksa menaikkan harga jual eceran. Chris menyampaikan, harga jual roti pasti naik sekitar 5-15 persen akibat kenaikan harga beberapa bahan baku. Kenaikan harga ini tidak bisa dielakkan lagi. Sebab, sebetulnya, pengusaha sudah sengaja menahan kenaikan harga sejak lama. Jika kenaikan harga lebih lama ditahan, maka pengusaha bisa gulung tikar. "Akibat kenaikan harga jual, diperkirakan juga terjadi penurunan permintaan," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga akan mewaspadai kenaikan harga bahan pokok seperti beras. Sebab, bila pengeluaran untuk bahan pokok seperti beras bertambah, maka permintaan produk bakery menurun. Maka, dia berharap, pemerintah bisa menurunkan harga sejumlah bahan baku yang semakin mahal. "Pemerintah diharapkan mencari cara menurunkan harga. Bukannya membebani pengusaha dengan berbagai kebiojakan seperti pencabutan capping tarif listrik industri," kata Chris.
EKA UTAMI APRILIA