MOST RECENT

|

Membaca Potensi Munculnya Partai Sempalan PKS

Headline
Yusuf Supendi - inilah.com/Agus Priatna
HELDNEWS.com -, Jakarta - Kisruh mantan politikus PKS Yusuf Supendi hampir dua pekan terakhir memunculkan ide pembuatan partai politik baru. Ide ini sama saja membenarkan asumsi selama ini dengan faksi kesejahteraan dan keadilan. Bagaimana prospek partai sempalan PKS itu?
Tidaklah mengejutkan jika partai politik terpecah belah lebih dari satu. Sejarah partai politik di Indonesia pasca-reformasi ini banyak memunculkan partai sempalan. Mulai dari Partai Golkar dengan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang didirikan almarhum Jenderal Edi Sudrajad setelah kalah dalam Munas Partai Golkar 1998.
Partai Kebangkitan Bangksa (PKB) juga terpecah dengan PKB Gus Dur dan PKNU. Di Partai Amanat Nasional (PAN) muncul Partai Matahari Bangsa (PMB) yang didirkan oleh anak muda Muhammadiyah yang kecewa dengan PAN.
Kini giliran PKS yang didera persoalan internalnya akibat aksi Yusuf Supendi. Persoalan itu memancing mantan politisi Partai Keadilan (PK) berkeinginan mendirikan partai politik baru. Seperti mantan anggota Majelis Syura Partai Keadilan Tizar Zein yang berseloroh untuk membentuk Hizbullah yang berarti Partai Allah. Meski belakangan, Hizbullah diwujudkan bukan untuk mengikuti pemilihan umum (Pemilu).
Secara teoritis, bisa-bisa saja, para mantan fungsionaris Partai Keadilan maupun PKS membentuk partai politik baru sebagai deferensiasi atau antitesa dari PKS. Apalagi, UU No 2 tahun 2011 tentang Partai Politik memungkinkan pembentukan partai politik baru.
Mantan anggota Dewan Syariah DPP Partai Keadilan Habibullah menyebutkan penyataan Tizar Zein terkait pembentukan partai Hizbullah hanyalah seloroh semata alias tidak serius. "Tidak ada obrolan di internal kami untuk membentuk partai baru. Itu selorohan Ustadz Tizar saja," katanya kepada INILAH.COM melalui saluran telepon di Jakarta, Jumat (1/4/2011).
Ketika ditanya apakah ada kemungkinan membentuk partai politik? Habibullah menyebutkan jika momentum pembentukan partai politik tidak tepat maka akan sia-sia. "Kalau momentumnya tidak tepat tidak ada gunanya. Semua kerja ada urutan dan momentumnya," ujarnya.
Jika melihat perjalanan PKS sejak era reformasi 1998 lalu, sebenanya cenderung mengalami perkembangan yang positif. Seperti saat Pemilu 1999, PKS yang mulanya bernama Partai Keadilan mendapat 1,4% suara. Setelah tidak lolos electoral threshold (ET), PK akhirnya menjadi PKS yang dalam Pemilu 2004 memperoleh 7,34%. Perolehan suara ini juga mengalami kenaikan yang dalam Pemilu 2009 mencapai 7,88%.
PKS terus melakukan inovasi politiknya untuk memperluas cakupan dukungan suaranya. Seperti menjelang Pemilu 2009 lalu, PKS mendeklarasikan diri sebagai partai terbuka. Bahkan, PKS melalui sejumlah iklan politiknya menjadikan mantan Presiden Soeharto sebagai 'bintang iklan' dengan menyebut sebagai pahlawan. Manuver PKS ini juga diikuti dengan menggelar Rapimnas di Denpasar, Bali yang jelas bukan basis pendukung PKS.
Jika melihat persentasi hasil suara dari pemilu ke pemilu, PKS mengalami perkembangan signifikan. Konsolidasi internal PKS terbukti dengan bertambahnya kader militan yang kini berjumlah sekitar 1,5 juta.
Wakil Sekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq mempersilahkan bekas politisi PKS untuk membentuk partai politik baru yang sesuai dengan idealis dan islamis. "Akan bagus jika mereka bisa wujudkan partai Islamis dan Idealis seperti yang mereka selalu dengungkan. Semakin cepat semakin bagus agar cukup waktu mereka mempersiapkan diri untuk ikut pemilu 2014," saran Mahfudz.
Ide pembentukan partai politik baru yang merupakan sempalan PKS diprediksikan sulit terwujud. Karena faktanya, mereka yang telah keluar dari PK maupun PKS sejatinya tidak memiliki hubungan satu dengan lainnya.
Apalagi, jika melihat sejarah keluarnya mereka dari partai politik. Sulit rasanya mereka membentuk partai politik. Karena mereka keluar disebabkan frustrasi akibat realitas politik di lapangan. [mdr]

Posted by AMportal on 14.48. Filed under , , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

0 komentar for "Membaca Potensi Munculnya Partai Sempalan PKS"

Leave a reply

Komentar

Berita Terbaru