Cina Terbanyak Lakukan Eksekusi Mati
AP/Eugene Hoshiko
HELDNEWS.com -, London - Cina menempati urutan pertama negara yang paling banyak melakukan eksekusi mati pada 2010. Amnesty International, lembaga swadaya masyarakat untuk perlindungan dan penegakan hak asasi manusia yang berpusat di London, dalam pernyataannya kemarin menjelaskan, lebih dari 1.000 eksekusi mati dilakukan oleh pemerintah Cina pada tahun lalu.
Pada 2009, Cina juga menempati urutan pertama negara yang paling banyak melakukan eksekusi mati. Hanya, Amnesty International kesulitan mendapatkan data terperinci karena pemerintah Cina sangat merahasiakan masalah eksekusi mati.
"Cina diyakini telah mengeksekusi ribuan orang pada 2010, tapi terus menjaga kerahasiaan mengenai penggunaan hukuman mati," kata Laura Moye, Direktur Kampanye Amnesty International untuk Penghapusan Hukuman Mati.
Selain Cina, menurut Amnesty International, Iran merupakan negara yang menempati urutan kedua terbanyak melakukan hukuman mati dua tahun berturut-turut.
Jika merujuk pada kawasan, Asia dan Timur Tengah terbanyak mempraktekkan hukuman mati. Diperkirakan ada 10 negara dari dua kawasan ini yang memberlakukan hukuman mati.
Kabar gembiranya, menurut Amnesty, terjadi penurunan penggunaan sanksi hukuman mati di seluruh dunia sekitar 25 persen pada tahun lalu. Sementara pada 2009 jumlah hukuman mati sebanyak 714 eksekusi di luar Cina, pada 2010 berkurang menjadi 527 eksekusi di luar Cina.
Bahkan 139 negara telah menghapuskan hukuman mati dari konstitusinya. Urutan ke-139 adalah Gabon, negara di kawasan Afrika. Mongolia juga sudah mendeklarasikan penghapusan hukuman mati.
Amnesty International menambahkan, Mesir, Indonesia, Iran, Laos, Libya, Malaysia, Thailand, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Yaman masih memberlakukan hukuman mati dalam kasus kejahatan narkoba. Sedangkan Iran, Pakistan, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab mengeksekusi anak usia 18 tahun.
Adapun di Amerika Serikat, menurut Amnesty, 16 negara bagian sudah menghapus hukuman mati. Tahun ini menyusul Illinois.
Pada Desember tahun lalu, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengeluarkan resolusi untuk melakukan moratorium penggunaan hukuman mati. Sebanyak 109 negara mendukung resolusi tersebut, 41 negara menentangnya, dan 35 negara tidak memberi suara.
VOA | CNN | BBC | MARIA RITA
Posted by AMportal
on 08.14. Filed under
