08.46 | Posted by AMportal
HELDNEWS.com -JAKARTA - Data-data yang disampaikan Benny Israel dalam akun twitternya terkait dengan kejadian-kejadian yang menggemparkan Indonesia dinilai hanya aksi latah mengikuti Wikileaks.
Demikian disampaikan pengamat intelejen Wawan Purwanto. Menurut Wawan, informasi yang diungkapakan Benny tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Sekarang kan memang sedang marak sehubungan degan informasi Wikileaks jadi pada latah. Informasi itu tidak dapat dipertanggung jawabkan,” katanya saat dihubungi okezone, Senin (24/1/2011).
Wawan menambahkan, data itelejen tidak bisa diumbar begitu saja ke publik. Mengenai data-data yang dipublikasikan Benny, jika ada pihak-pihak yang merasa dirugikan, menurut Wawan lebih baik melaporkan ke polisi.
“Nilainya enggak jelas D4, artinya kurang bisa dipercaya. Bagi saya ini hanya bagian dari desas desus,” tandasnya.
Seperti diberitakan, sejumlah data intelijen mengenai kondisi Indonesia dibeberkan oleh salah seorang pengguna Twitter atas nama akun @benny_Israel.
Benny yang telah menjadi anggota Twitter sejak 14 November 2010 mengungkapkan sejumlah data intelejin mulai dari masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Benny yang memiliki sekira 5773 followers itu dalam salah satu pesannya, Minggu 23 Januari kemarin menyebutkan, bahwa terpidana Eddy Tansil telah mati. Dan bahkan Benny juga menyatakan bahwa bila kasus Bank century diungkap maka 100 persen pemerintah akan hancur.
(ded)
SUMBER: