15.01 | Posted by AMportal
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono - inilah.com/Wirasatria Oleh: R Ferdian Andi R
Nasional - Minggu, 16 Januari 2011 | 13:45 WIB
Janji Presiden SBY pada sidang kabinet 7 Oktober 2010 lalu akan mengeluarkan Intsruksi Presiden (Inpres) dan Peraturan Presiden (Perpres) tentang penghematan anggaran perjalanan pada APBN dan APBD 2011 ternyata tidak terwujud. Presiden menambah deretan kebohongan pemerintah.
HELDNEWS.com -Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menemukan pemerintah justru justru berbohong melalui anggaran pelesiran yang membengkak pada APBN 2011. "Faktanya, Pemerintah “berbohong”. Belanja perjalanan justru membengkak, yang pada RAPBN 2011 Rp 20,9 triliun, menjadi Rp24,5 triliun," ujar Sekjen Seknas Fitra Yuna Farhan melalui siaran pers yang diterima INILAH.COM, Minggu (16/1/2011).
Ironinya, menurut Yuna, anggaran belanja untuk kesehatan justru mengalami penurunan dari Rp 19,8 triliun pada APBNP 2010 hanya menjadi Rp13,6 trilyun pada APBN 2011. Anggaran dinas pemerintah itu sama saja dengan mengalami kenaikan 5 kali lipat anggaran JamKesMas 2011 sebesar Rp. 5,6 triliun.
Dalam catatan Fitra, anggaran perjalanan pemerintah dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Seperti dalam APBN 2009 alokasi belanja perjalanan Rp. 2,9 trilyun, namun melonjak pada APBN-P 2009 menjadi Rp.12,7 triliyun, bahkan membengkak menjadi Rp.15,2 trilyun pada realisasinya. "Hal yang sama terjadi di tahun 2010, pada APBN Pemerintah menetapkan Rp.16,2 trilyun, pada APBN-P membengkak menjadi Rp.19,5 trilyun," papar Yuna.
Tidak sekadar itu, selain anggaran perjalanan membengkaka setuiap tahun, klausul ini juga menjadi lahan subur pengasilan birokrasi. Apalagi hasil audit BPK pada semester I 2010 belanja perjalanan adalah belanja yang paling banyak mengalami penyimpangan. "Setidaknya pada 35 Kementerian/Lembaga ditemukan penyimpangan anggaran perjanalan dinas senilai Rp.73,5 milyar. Modus yang digunakan perjalanan fiktif, tiket palsu, pembayaran ganda dan kelebihan perjalanan dinas masih banyak terjadi di birokrasi," terang Yuna. [fer
SUMBER:

Posted by AMportal
on 15.01. Filed under
Berita,
Nasional,
Politik
.
You can follow any responses to this entry through the
RSS 2.0.
Feel free to leave a response